Kondisi Medis Dan Bedah Tertentu Dapat Mempengaruhi Waktu Menopause.

- Operasi pengangkatan indung telur

Operasi pengangkatan indung telur (ooforektomi) seorang wanita berovulasi akan mengakibatkan menopause langsung, kadang-kadang disebut sebagai menopause bedah atau diinduksi menopause. Dalam hal ini, tidak ada perimenopause, dan setelah operasi, seorang wanita biasanya akan mengalami tanda-tanda dan gejala menopause. Dalam kasus menopause bedah, wanita sering melaporkan bahwa serangan tiba-tiba menopause hasil gejala gejala sangat parah, tapi ini tidak selalu terjadi.

Ovarium sering dihapus bersama dengan pengangkatan rahim (histerektomi). Jika histerektomi dilakukan tanpa pengangkatan kedua indung telur pada wanita yang belum mencapai menopause, ovarium atau indung telur yang tersisa masih mampu produksi hormon normal. Sementara seorang wanita tidak bisa menstruasi setelah rahim akan dihapus oleh histerektomi, ovarium sendiri dapat terus menghasilkan hormon sampai waktu normal ketika menopause secara alami akan terjadi.

Pada saat ini seorang wanita bisa mengalami gejala lain dari menopause seperti hot flashes dan perubahan suasana hati. Gejala ini akan kemudian tidak dikaitkan dengan berhentinya menstruasi. Kemungkinan lain adalah bahwa kegagalan ovarium prematur akan terjadi lebih awal dari waktu yang diharapkan menopause, sedini 1 sampai 2 tahun setelah histerektomi. Jika ini terjadi, seorang wanita mungkin atau mungkin tidak mengalami gejala menopause.

- Kemoterapi kanker dan terapi radiasi

Tergantung pada jenis dan lokasi kanker dan pengobatannya, jenis terapi kanker (kemoterapi dan/atau terapi radiasi) dapat mengakibatkan menopause jika diberikan kepada seorang wanita ovulasi. Dalam hal ini, gejala menopause mungkin mulai selama pengobatan kanker atau mungkin berkembang dalam beberapa bulan setelah pengobatan.

- Kegagalan ovarium prematur

Kegagalan ovarium prematur didefinisikan sebagai terjadinya menopause sebelum usia 40. Kondisi ini terjadi pada sekitar 1% dari semua wanita. Penyebab kegagalan ovarium prematur tidak sepenuhnya dipahami, tetapi mungkin terkait dengan penyakit autoimun atau diwariskan (genetik) faktor.

Brak komentarzy:

Prześlij komentarz